GNOME adalah lingkungan desktop dan antarmuka grafik pengguna yang berjalan di atas sistem operasi. GNOME secara keseluruhan terdiri dari perangkat lunak bebas dan gratis. GNOME merupakan proyek internasional untuk menciptakan kerangka, aplikasi perangkat lunak untuk desktop, dan juga untuk mengatur peluncuran, penanganan file dan manajemen tugas jendela (window).
GNOME adalah bagian dari proyek GNU dan dapat digunakan di kebanyakan sistem operasi Unix-like, kebanyakan Linux dan OpenSolaris desktop.
Daftar isi
Nama[sunting | sunting sumber]
Awalnya "GNOME" merupakan akronim dari GNU Network Object Model Environment, sesuai dengan rencana awalnya untuk mendistribuskikan kerangka objek yang mirip dengan Microsoft's OLE[3]; namun akronim ini sudah tidak dipakai[4] karena sudah tidak sesuai dengan visi proyek GNOME.
Sejarah
GNOME dimulai pada Agustus 1997 oleh Miguel de Icaza dan Federico Mena[5] sebagai proyek perangkat lunak bebas untuk mengembangkan lingkungan desktop dan aplikasinya.[6] GNOME dimulai karena KDE, proyek lingkungan desktop (yang juga merupakan perangkat lunak bebas), bergantung pada Qt toolkit yang pada waktu itu memakai lisensi Proprietari[7]. Sebagai ganti dari Qt, GNOME memilih kerangka GTK+. Lisensi GTK+ adalah GNU Lesser General Public License (LGPL), lisensi perangkat lunak bebas yang mengijinkan pemakaian ke lisensi lain seperti lisensi Proprietary[8]. GNOME sendiri dilisensi di bawah LGPL untuk datanya dan Lisensi Publik Umum GNU (GNU GPL) untuk aplikasinya.
Perusahaan perangkat lunak California, Eazel mengembangkan pengatur file Nautilus dari 1999 sampai 2001. De Icaza dan Nat Friedman kemudian menemukan kode helix (selanjutnya disebut Ximian) pada 1999 di Massachusetts. Perusahaan itu mengembangkan infrastruktur dan aplikasi GNOME, dan pada 2003 perusahaan itu dibeli Novell.
GNOME 2.x (rilis GNOME sebelumnya) sangat mirip dengan lingkungan desktop konvensional, menyajikan desktop yang simpel di mana pengguna dapat berinteraksi dengan objek virtual, seperti jendela, ikon, dan file. GNOME 2.x menggunakan Metacity sebagai pengatur jendela standarnya. Pengaturan jendela, aplikasi dan file dalam GNOME 2 mirip dengan kebanyakan sistem operasi desktop. Pada pengaturan standar GNOME 2, desktop memiliki menu peluncur untuk akses cepat ke are program untuk menampilkan program dan lokasi file; jendela terbuka dapat diakses dari taskbar di bawah layar, dan di atas kanan tersedia area notifikasi bagi program yang berjalan di latar belakang. Namun posisi itu dapat diubah pengguna ke mana saja atau diganti dengan fungsi lain atau ditiadakan.
Kontroversi pada Platform yang Didukung
Pada Mei 2011 Lennart Poettering mengusulkan systemd sebagai kerangka utama dalam perilisan GNOME selanjutnya[9]. Systemd hanya tersedia di Linux, pembicaraan selanjutnya mengarah kepada kemungkinan dicabutnya dukungan pada beberapa platform. Usulan itu menuai kritik yang sangat banyak[10][11], beberapa orang lebih suka GNOME didirikan di atas Kernel Linux.[12]
Diskusi tersebut diakhiri tanpa kesimpulan, namun pada peluncuran GNOME 3.2, diumumkan bahwa GNOME 3.4 akan diliris dengan systemd[13].
Tujuan Proyek GNOME
Menurut website GNOME[14]}}:
Proyek GNOME menyediakan 2 hal: Lingkungan desktop GNOME, desktop yang intuitif dan menarik bagi pengguna, dan platform pengembangan GNOME, sebuah kerangka lanjutan untuk membuat aplikasi yang terintegrasi dengan desktop dan antarmuka ponsel pengguna.
Proyek GNOME berfokus pada kesimpelan, ketersediagunaan, dan membuat segala hal "bekerja". Sasaran lain proyek adalah:
Kebebasan - untuk menciptakan lingkungan desktop yang siap menyediakan source code untuk penggunaan ulang lisensi perangkat lunak.
Aksesibilitas - untuk memastikan desktop dapat digunakan oleh setiap orang, walaupun memiliki keterbatasan teknis atau fisik.
Internasionalisasi dan Lokalisasi - untuk menyediakan desktop dalam berbagai bahasa. Saat ini, GNOME sedang diterjemahkan ke 175 bahasa[15] .
Kecocokan Pengembangan - untuk memastikan perangkat lunak yang mudah ditulis dan diintegrasikan dengan desktop, dan menawarkan developer piliham bahasa pemrograman secara bebas.
Organisasi - untuk mengeluarkan siklus rilis yang teratur dan menjaga disiplin struktur komunitas.
Dukungan - untuk memastikan dukungan dari institusi lain di komunitas GNOME.
Penampilan
Sampai perilisan GNOME 3.x, GNOME didesain dengan komputasi desktop tradisional metaphor. Pengguna dapat mengganti penampilan desktop lewat tema, yang biasanya terdiri dari set ikon, manajemen ujung jendela dan generator parameter GTK+. Tema standar sekarang adalah Adwaita. Panduan antarmuka membantu pengembang menciptakan aplikasi yang terlihat dan berinteraksi mirip dengan aplikasi lain, yang menghasilkan pengalaman kohesi GNOME.
GNOME telah berevoliso dari desktop tradisional menjadi sebuah antarmuka dimana penggantian antara tugas dan ruang kerja virtual berbeda dilakukan di area baru yang disebut overview. GNOME yang telah didesain ulang telah menghasilkan perubahan yang signifikan: dirilis sebagai antarmuka baru bagi GNOME, GNOME Shell menggantikan GNOME Panel; Mutter menggantikan Metacity sebagai manajer jendela standar; tombol minimize dan maximize ditiadakan secara standar. Banyak program standar GNOME juga ditiadakan kare pendesainan ulang untuk menyajikan pengalaman pengguna yang konsisten dan tersatukan,
Pada konfigurasi standar GNOME, panel atas desktop memiliki (dari kiri ke kanan) tombol aktivitas, jam, area status sistem dan menu pengguna. Mengklik pada tombol aktivitas atau menggerakkan tetikus pada ujung kiri atas akan membuat desktop ke mode overview. Area status sistem memiliki indikator sistem seperti suara, Bluetooth, Network, status baterai, dan aksesibilitas. Menu pengguna dapat menjadi indikator obrolan, pintasan ke konfigurasi sistem, dan manajer sesi seperti menukar pengguna, log out, mengunci layar, atau suspend komputer. Mode overview (yang diakses dengan menekan tombol aplikasi atau menggerakkan mouse ke pojok kiri atas) menampilkan pilihan jendela, pengganti tempat kerja di kanan, dan pilihan aplikasi (dash) di kiri, tombol jendela, tombol aplikasi, dan bar pencarian. Pemilih jendela menyediakan cara untuk berpindah ke jendela lain; cara mudah untuk menutup beberapa jendela sekaligus dengan mudah; dan memberikan pengguna informasi cepat tentang aktivitas saat ini. Panel aplikasi memberikan cara cepat untuk meluncurkan aplikasi. Pintasan dash memberikan tempat untuk aplikasi favorit dan jendela yang sedang terbuka. Dan juga pada antarmuka standar, ada notifikasi sistem baru. Dalam GNOME 3, notifikasi keluar dari bawah layar, tidak di kanan atas layar seperti pada GNOME 2.x.[16]
Aksesibilitas
Semenjak GNOME 2.0, salah satu fokus GNOME adalah aksesibilitas. Salah satunya dengan membuat GNOME Human Interface Guidelines (HIG). Dengan mengikuti panduan, pengembang dapat membuat program antarmuka grafik yang berkualitas tinggi, konsisten dan aksesibel, seperti yang diusulkan untuk membuat antarmuka grafik pixel-based layout of widget.
Selama revisi GNOME 2.0, banyak konfigurasi yang dinilai tidak bernilai bagi kebanyakan pengguna ditiadakan. Contohnya, panel pada sesi preferensi dikurangkan dari enam dialog menjadi hanya satu dengan 2 tab. Havoc Pennington menjelaskan kerja aksesibilitas dalam essainya pada 2002 "Free Software UI", menekankan ide bahwa semua preferensi memiliki biaya, dan lebih baik untuk merekatkan perangkat lunak ketimbang menambahkan antarmuka pengguna dan untuk itu"
Perangkat lunak tradisional dapat dikonfigurasi sehingga perangkat lunak tersebut memili semua fitur yang dimiliki semua aplikasi yang ekuivalen dalam sejarah platfform yang lain. Atau bahkan dapat dikonfigurasi menjadi bersatu untuk semua aplikasi yang semua orang pernah lihat dalam sejarah (Emacs *uhuk*)
Apakah ini menyakitkan semuanya? Ya. Ini menunjukkan bahwa preferensi mempunyai biaya. Tentu saja, beberapa preferensi memiliki keuntungan yang penting - dan antarmuka fitur yang krusial, Tapi semuanya punya biaya, dan anda harus memikirkan bayarannya. Kebanyakan pengguna dan pengembang tidak mengerti ini, dan berakhir dengan biaya yang tinggi dengan keuntungan yang rendah untuk preferensi mereka.
— Havoc Pennington[17]
Semenjak perilisan GNOME 3, desktop tradisional metaphor telah ditinggalkan dan digantikan oleh GNOME Shell. Penggantian ini mendapatkan reaksi yang beragam dari komunitas, dan hasilnya belum jelas sampai saat ini. Desktop MATÉ telah ditonjolkan dari GNOME 2, dan bertujuan untuk menampilkan antarmuka GNOME 2 yang tradisional dan menjaga kompatibilitas dengan GNOME 3.
Adopsi
GNOME tersedia dalam hampir semu distribus Linux dan BSD dan menjadi lingkungan desktop standar bagi beberapa distribusi Linux (seperti Ubuntu dan Fedora). Juga diinstall dengan Solaris sebagai bagian dari desktop OpenSolaris (sebelumnya dikenal dengan Java Desktop System) sampai Solaris Express 10/04 dirilis[18].
Pengembangan
Seperti kebanyakan proyek perangkat lunak bebas, proyek GNOME diatur secara longgar. Diskusi terjadi secara berkala pada beberapa mailing list umum[19]. Pengembang dan pengguna GNOME berkumpul pada pertemuan GUADEC untuk mendiskusikan keadaan proyek dan arah masa depan.
GNOME sering menggabungkan standar dengan freedesktop.org untuk membuat aplikasi GNOME menjadi lebih cocok dengan desktop lain, menambahkan kooperasi dan kompetisi.
Subproject
GNOME memiliki banyak proyek-proyek, berikut adalah proyek major GNOME:
GNOME Shell - antarmuka pengguna GNOME 3.
GSettings - sistem penyimpanan konfigurasi. (menggantikan GConf)
GVFS - sistem file virtual.
GNOME Keyring - bersama Seahorse menjadi tempat penyimpanan kunci enkripsi dan informasi keamanan.
GNOME Translation project - bertujuan menerjemahkan dokumen dan aplikasi ke bahasa lain.
GTK+ - sebuah kerangka untuk membuat aplikasi grafik. GTK+ adalah kerangka dasar GNOME, sehingga GNOME mendapatkan beberapa keuntungan seperti penggantian tema dan grafik yang teranti-alias. Subproyek dari GTK+ adalah untuk menyediakan object-orientated programming support (GObject), dukungan ekstensif karakter internasional dan susunan text (Pango) dan aksesibilitas (ATK). GTK+ membutuhkan lebih sedikit sumber daya untuk menjalankan GNOME di platform lain seperti Windows dan Mac.
Human Interface Guidelines(HIG) - riset dan dokumentasi dalam menciptakan aplikasi GNOME yang aksesibel.
LibXML - library XML.
Banyak bahasa pemrogramam tersedia untuk penggembangan, sehingga aplikasi GNOME ditulis dalam bahasa yang beragam, seperti C++ (gtkmm), Java (java-gnome), Ruby (ruby-gnome2), C# (Gtk#), Perl (gtk2-perl), Tcl (Gnocl), dan masih banyak lagi. Bahasa yang sekarang digunakan dalam aplikasi resmi GNOME adalah C, C++, C#, python, dan Vala[20].
Siklus Rilis
Setiap komponen produk perangkat lunak dalam proyek GNOME memiliki nomor versi dan jadwal rilis sendiri. Namun, setiap pengembang terkoordinasi untuk menciptakan perilisian GNOME yang stabil dalam jadwal enam bulan.
Perilisan GNOME berupa server FTP utama dalam bentuk source code dengan skrip konfigurasi, yang dikompilasi oleh sistem operasi dan diintegrasikan dengan sistem operasi sebelum didistribusikan. Biasanya sistem operasi hanya memakai versi stabil dan telah dites, dan menyediakannya dalam bentuk siap diinstall. Source code setiap versi stabil GNOME disimpan di GNOME Git source code repository.
Sejarah Perilisan
Perilisan Saat Ini[sunting | sunting sumber]
GNOME 3.2 Dirilis pada 28 September 2011 dan pada saat ini merupakan versi stabil terakhir desktop GNOME. Versi ini memberikan stabilitas pada GNOME Shell, dan pengembangan pada aplikasi GNOME. Fitur barunya adalah ketersediaan untuk menambahkan akun online, yang membuat GNOME dapat terintegrasi dengan servis online seperti Google Docs, Google Calendar, dan Google contacts; dan menu pengguna yang terbarukan. GNOME 3.2 juga memiliki aplikasi baru seperti GNOME Contacts, GNOME Documents dan GNOME Sushi file previewer, dukungan peramban Epiphany 3.2.
Perilisan Sebelumnya
GNOME 3.0 dirilis pada 6 April 2011[21]. Sebelumnya diumumkan pada Juli 2008 pada konferensi GUADEC di Istanbul. Kode nama ToPaZ (Three Point Zero) diperkenalkan sekitar tahun 2005[22]. Pada perilisan GNOME inilah GNOME Shell diperkenalkan.